Mampu Bikin Hati Galau, Cek Makna Lagu Satu Bulan-Bernadya
Mampu Bikin Hati Galau, Cek Makna Lagu Satu Bulan-Bernadya

Mampu Bikin Hati Galau, Cek Makna Lagu Satu Bulan-Bernadya

Satu Bulan merupakan salah satu singel milik Bernadya yang dibawaskan olehnya dan sangat populer. Lagu ini juga mencapai top song dan juga berhasil mencuri perhatian warganet.

Hal ini karena lagu ini memiliki makna yang cukup membuat hati merasakan sedih mendalam terhadap perasaaan seseorang.

Makna lagu ‘Satu Bulan’ yang sudah sangat terkenal ini sendiri menggambarkan perasaan seorang perempuan. Yang diketahui belum lama ini putus dari kekasih hatinya.

Baca Juga : Kehilangan dan Rasa Sakit, in The Stars – Benson Boone

Sudah penasaran dengan lagu satu ini kamu dapat menyimak langsung lirik lagu ‘Satu Bulan’ – Bernadya. Yuk simak berikut ini untuk dinyanyikan dengan iringan instrumental.

Lirik Lagu Satu Bulan-Bernadya

Belum ada satu bulan
Ku yakin masih ada sisa wangiku di bajumu
Namun kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini hampir gila

Kita tak temukan jalan
Sepakat akhiri setelah beribu debat panjang
Namun kau tampak baik saja
Bahkan senyummu lebih lepas
Sedang aku di sini belum terima

Bohong kah tangismu sore itu di pelukku?
Nyatanya pergi ku pun tak lagi mengangganggumu
Apa sudah ada kabar lain yang kau tunggu?

Sudah adakah yang gantikanku?
Yang khawatirkanmu setiap waktu?
Yang cerita tentang apapun sampai hal-hal tak perlu?
Kalau bisa jangan buru-buru, kalau bisa jangan ada dulu

Baru lewat satu bulan
Kemarin ulang tahunku tak ada pesan darimu
Tak apa, mungkin kau lupa
Atau sudah ada hati yang harus kau jaga?

Sudah adakah yang gantikanku?
Yang kau antar jemput setiap sabtu?
Yang s’lalu ingatkan untuk pakai sabuk pengamanmu
Kalau bisa jangan buru-buru

Sudah adakah yang gantikanku?
Yang khawatirkanmu setiap waktu
Yang cerita tentang apapun sampai hal-hal tak perlu
Kalau bisa jangan buru-buru, kalau bisa jangan ada dulu

Huuu

Baca Selengkapnya : Ketika Kepala Berisik dan Hati Terusik,Ballroom Extravaganza – DPR Ian